Apa yang anda ketahui mengenai merek mobil asal China? Wuling? DFSK? Ya, merek-merek tersebut merupakan merek yang terbilang berhasil mempopulerkan brand otomotif asal Tiongkok di Indonesia sekaligus mematahkan stigma negatif masyarakat Indonesia terhadap mobil-mobil lansiran brand China.
Mobil dengan merek asal Negeri China sebenarnya sudah lama melintang di Tanah Air. Pertama kali hadir dengan beberapa merek seperti Geely dan Chery pada era tahun 2000-an, Merek China seolah-olah belum berhasil memikat hati masyarakat Indonesia.
Mobil-mobil asal China selalu mendapatkan image negatif di masyarakat karena masyarakat menilai bahwa mobil lansiran China memiliki build quality yang lebih rendah jika dibandingkan dengan merek-merek lansiran Eropa dan Jepang yang sudah lama ada di Indonesia.
Selain itu, stigma negatif itu masih membekas lantaran pada pengujung 1990-an hingga awal 2000-an, sejumlah mobil merek China sempat menjajal pasar Indonesia hanya untuk tiba-tiba menghilang begitu saja, seperti yang dilakukan Great Wall dan kawan-kawan.
Layanan penjualan dan aftersalesnya yang terbilang minim juga menjadikan masyarakat harus berpikir berulang kali untuk meminang mobil Tiongkok sebagai kendaraan hariannya.
Oleh karena itu, beberapa merek otomotif China yang akan memasarkan produknya di Indonesia harus mempelajari kesalahan masa lalu yang ditimbulkan oleh pemain-pemain asal Tiongkok sebelumnya yang pernah menjajal pasar otomotif Indonesia.
Contohnya saja Wuling dan DFSK. Kedua merek ini sadar bahwa merek asal China sudah mendapatkan stereotipe negatif dari masyarakat Indonesia karena berbagai kesalahan yang ditimbulkan oleh beberapa brand otomotif China sebelumnya. Oleh karena itu, mereka hadir untuk menghilangkan stigma negatif tersebut.
Kedua merek ini terkesan tidak main-main untuk mempersiapkan diri mereka untuk menjajaki pasar otomotif tanah air. Agar meyakinkan masyarakat untuk memilih produknya sebagai transportasi harian mereka, mereka sengaja membangun pabrik di Indonesia serta menyertakan beberapa komponen dalam negeri pada produknya agar masyarakat dapat percaya terhadap kualitas produk yang dihasilkan dari merk tersebut.
Selain itu, mereka juga mencoba untuk memperluas jaringan sales dan aftersales mereka di seluruh pelosok negeri. Alasan mereka melakukan hal tersebut adalah untuk mengubah stigma negatif masyarakat yang menganggap bahwa merk mobil China tidak memiliki layanan penjualan dan aftersales yang mumpuni.
Selain dari pihak pabrikan, pihak masyarakat setidaknya juga harus menghilangkan stigma negatif merek terhadap mobil Tiongkok. Masyarakat harus percaya bahwa pemain otomotif asal China kali ini tidak main-main seperti mendirikan banyak dealer yang tersebar di seluruh Indonesia serta mendirikan pabrik di Indonesia.
Menurut saya, desain dari mobil-mobil China sekarang tidak kalah bersaing dengan mobil-mobil lansiran Jepang dan Eropa. Selain desain, fitur-fitur yang ada pada mobil China juga tidak kalah banyaknya dari kompetitor negara lain. Ini semua mereka lakukan agar masyarakat bisa berhenti menggiring opini bahwa mobil China memiliki desain dan fitur yang biasa saja daripada mobil lansiran Jepang dan Eropa.
Selain Desain dan fitur, mesin-mesin dari mobil China setidaknya sudah membaik jika dibandingkan pada zaman tahun 2000-an. Merek-merek China rata-rata sekarang sudah pada melakukan kerjasama dengan merk luar china dalam pengembangan mesin penggerak kendaraannya sehingga saat ini kualitas mesinnya bisa dikatakan membaik.