Masih ingat dengan Suzuki Every? Ya, minivan yang merupakan salah satu bagian dari Suzuki Carry generasi kesepuluh tersebut sempat dijual di Indonesia sebanyak ratusan unit dan juga menjadi objek percobaan Suzuki sebelum menjual APV di tahun 2004.
Walaupun di Indonesia mobil ini sudah belasan tahun discontinue, namun di India dan beberapa negara mobil ini masih diproduksi dengan nama Eeco. Maruti Suzuki Eeco pertama kali diperkenalkan pada tahun 2010 di India sebagai pengganti dari Maruti Versa yang sudah discontinue pada tahun 2009 lalu.
Bedanya dengan Maruti Versa, Eeco lebih difokuskan pada sisi kepraktisan untuk kegiatan komersial walaupun mobil ini juga bisa digunakan sebagai mobil keluarga meskipun fiturnya tidak begitu nyaman untuk mobil keluarga.
Sisi eksterior dari Eeco benar-benar terlihat sama persis dengan Every. Hanya saja yang membedakan, beberapa bagian sengaja dibuat standar seperti bumper yang tidak di cat, gagang pintu yang masih menggunakan warna dasar, serta menggunakan ban kaleng yang sedikit lebih kecil dari Every.
Sisi interior masih memiliki beberapa kesamaan dengan Every seperti layout dashboard yang tidak berubah sejak Maruti Versa pertama kali dirilis tahun 2001. Hanya saja dashboardnya dibuat menjadi two tone colour dan ada beberapa perubahan seperti desain setir dan kluster instrumen yang kini mirip dengan Suzuki S-Presso. Kontrol AC juga diubah menjadi model knop putar seperti suzuki APV Arena.
Maruti Eeco memiliki dua varian konfigurasi tempat duduk, yakni 5 seater dan 7 seater. Selain versi penumpang, Maruti Eeco juga tersedia dalam versi blind vannya.
Demi meminimalisir harga dari minivan satu ini, Maruti mengurangi beberapa fitur yang sebelumnya ada di Versa seperti jok penumpang belakang yang kini dibuat menyambung dan lebih tipis serta jok depan dengan layout pocong. Versi standarnya juga tidak diberikan headunit single din sebagai hiburan selama perjalanan.
Walaupun banyak fitur kenyamanan yang dikurangi, namun pengaturan AC pada Eeco ini termasuk lengkap sampai ke kaki dan juga dilengkapi dengan heater serta defogger.
Untuk performanya, Maruti mengganti mesin G13B menjadi K12N dualjet dengan alasan mesin lama sudah tidak memenuhi standar emisi Bharat Stage 6 (setara Euro 6). Mesin yang sama dipakai oleh Maruti Fronx tersebut dapat menghasilkan tenaga sebesar 80 HP dan torsi sebesar 104 Nm.
Tenaga dari mesin tersebut disalurkan dengan sistem penggerak RWD melalui transmisi manual lima percepatan.
Fitur safety dari Eeco ini juga bisa dibilang lengkap di kelas van komersil di India berkat improvement yang dilakukan tahun lalu. Sebut saja tersedianya ABS+EBD pada bagian pengeremannya. Selain itu, Eeco juga dilengkapi dengan sensor parkir, dual airbag, speed alert system, dan seat belt reminder.
Maruti menawarkan Eeco dalam dua varian sistem bahan bakar, yakni bensi dan CNG. Untuk varian bensin, dapat mencapai konsumsi bbm hingga 19,71km per liter dan varian CNG dapat mencapai konsumsi 26,78km per kilogramnya.
Di India, pihak Maruti Suzuki membanderol Eeco mulai dari harga 5,27 Lakh Rupee atau sekitar Rp 96,5 Jutaan untuk tipe 5 seater bensin dan yang termahalnya 6,53 Lakh Rupee atau sekitar Rp 119,6 jutaan untuk tipe 7 seater CNG.
Oh iya, selain dipasarkan di sekitaran negara Asia Selatan dan Afrika, Maruti juga berencana untuk memasarkan minivan ini ke kawasan timur tengah.