Kia Berencana Bangun Pabrik Pertama di ASEAN

 

Kia Plant

   Produsen mobil Korea Selatan Kia Corp. sedang mempertimbangkan rencana mereka untuk membangun fasilitas produksi pertamanya di ASEAN, mereka berencana membangunnya di Thailand dengan estimasi kapasitas tahunan 250.000 mobil.

  DIkutip dari Maeli Business News Korea, Kia dan pemerintah Thailand diperkirakan akan menandatangani kesepakatan investasi pada pembangunan pabrik akhir tahun ini. Konstruksi diharapkan akan dimulai pada paruh pertama tahun depan untuk pabrik dengan kapasitas produksi tahunan hingga 250.000 unit.

    Ini adalah usaha pertama yang membangun pabrik baru di luar negeri dalam empat tahun setelah pembangunan pabrik di Andhra Pradesh, India pada tahun 2019 lalu.

  Kia dan pemerintah Thailand diperkirakan akan menandatangani kesepakatan investasi pada pembangunan pabrik akhir tahun ini. Konstruksi diharapkan akan dimulai pada paruh pertama tahun depan untuk pabrik dengan kapasitas produksi tahunan hingga 250.000 unit.

  Untuk saat ini, Kia sudah mengoperasikan beberapa fasilitas produksi di luar Korea Selatan seperti di AS, Tiongkok, India, Slovakia, dan Meksiko. Nantinya pabrik di Thailand akan menjadi basis produksi global keenamnya.

   Sementara perusahaan induk KIa, Hyundai Motor Co., sudah mengoperasikan fasilitas produksinya di Indonesiasejak tahun 2019 lalu. Masuknya Hyundai Motor Group ke Indonesia dan Thailand terjadi karena kedua negara tersebut merupakan pasar mobil terbesar yang memiliki potensi pertumbuhan.

  Menurut Federasi Otomotif ASEAN, penjualan terbesar pada semester pertama tahun ini adalah Indonesia dengan 505.985 unit, disusul Thailand 406.131 unit, dan Malaysia 366.037 unit.

  Thailand telah muncul sebagai pasar yang akan menawarkan peluang bisnis baru bagi Kia, seiring dengan janji pemerintahnya untuk memperluas produksi kendaraan listrik (EV) pada tahun 2030 dengan inisiatif yang mendukung, sehingga Kia akan memperkenalkan EV andalannya, seperti EV6, di negeri gajah putih tersebut.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama