Citroen E-C3 diketahui merupakan mobil listrik yang di impor langsung dari India. Tentunya hal tersebut membuat mobil listrik tersebut tidak bisa menikmati insentif potongan pajak penambahan nilai dari pemerintah dikarenakan kebijakan tersebut memiliki syarat kendaraan listrik harus dirakit di dalam negeri serta memiliki TKDN minimal 40 persen.
Maka dari itu, Indomobil Group selaku distributor resmi dari Citroen di Indonesia berencana akan merakit mobil listriknya tersebut secara lokal dalam waktu dekat ini. Aktivitas perakitan tersebut direncanakan akan dilakukan di fasilitas milik salah satu anak perusahaan Indomobil, PT National Assembler yang berlokasi di Purwakarta.
Selain melakukan perakitan secara lokal terhadap E-C3, Indomobil juga berencana akan memaksimalkan persentase TKDN yang ada dalam E-C3 agar mobil listrik tersebut juga bisa mendapatkan insentif potongan PPN sebesar 10 persen dari pemerintah.
“Persiapan sudah kita mulai, mudah-mudahan 2024 sudah bisa CKD. Antara semester 2 atau akhir tahun ini. Secara paralel kami juga telah mengajukan izin ke pemerintah untuk ikut serta program insentif," ucap CEO CItroen Indonesia, Tan Kim Pauw, dikutip dari Antaranews.
Dengan adanya rencana perakitan secara lokal dari CItroen E-C3, maka ada kemungkinan harga yang diterapkan oleh Citroen Indonesia terhadap E-C3 mengalami penurunan secara signifikan. Sebagai gambaran, pada saat GIIAS 2023 lalu, CItroen Indonesia membanderol E-C3 dengan harga Rp 395 jutaan OTR Jakarta.
Dikutip dari Antaranews, pihak CItroen sudah menetapkan harga jual dari E-C3 jika mobil listrik tersebut bisa mendapatkan insentif potongan PPN sebesar 10 persen. Yang dimana, untuk versi standar dibanderol dengan harga Rp 377 jutaan dan versi full spec dibanderol dengan harga Rp 387 jutaan.
Oh iya, nantinya proses perakitan E-C3 di Indonesia tidak hanya diperuntukkan untuk pasar lokal saja, namun juga berpotensi diproduksi untuk pasar ekspor terutama untuk pasar otomotif di sekitaran Asia Tenggara yang belum memiliki lineup Citroen E-C3.