Sluk Bluk Oto - Kehadiran VW ID Buzz sebagai penerus tidak langsung dari VW Kombi yang memiliki banyak penggemar sepertinya dapat memicu perhatian besar masyarakat Indonesia. Hal tersebut bisa dibuktikan dengan banyaknya importir umum yang mengadirkan Van listrik tersebut di pasar otomotif Indonesia.
Dikarenakan celah pasar tersebut belum pernah di isi oleh APM resmi, maka VW Indonesia meresponnnya langsung dengan merilis ID Buzz secara resmi di pasaran Indonesia. Tidak seperti importir umum yang memasarkan ID Buzz dengan harga lebih dari Rp 1,5 Miliar, VW Indonesia hanya memasarkan ID Buzz dengan harga Rp 1,3 Miliar saja.
Van listrik tersebut juga sekaligus menjadi yang mobil elektrik pertama VW Indonesia sekaligus menjadi penerus dari kesuksesan VW Transporter T1 atau Kombi yang dulu sempat mewarnai jalanan di Indonesia.
Meskipun ID Buzz sudah diperkenalkan dan diumumkan harga jual resminya, namun MPV mewah listrik berkapasitas 6 penumpang tersebut baru akan diantarkan ke garasi konsumen mulai November tahun ini dikarenakan statusnya yang masih CBU dari Jerman.
“The All-Electric ID. Buzz merupakan langkah pertama Volkswagen dalam merespon perkembangan mobil listrik di Indonesia. Dan kami memilih model ini sebagai mobil pertama kami memasuki era elektrifikasi sekaligus menunjukkan komitmen kami untuk menggarap pasar BEV di tanah air dengan lebih serius,” ujar Badawi Marhasan, Head of Sales Volkswagen Indonesia.
Sebagai pewaris dari kesuksesan VW Kombi, ID Buzz mengadopsi desain Boxy seperti Kombi, namun tetap menonjolkan unsur futuristik bersanding dengan unsur retro. Unsur-unsur tersebut juga terpancarkan di bagian interiornya dengan mengedepankan kelapangan kabin dan fitur-fitur yang modern sehingga masih memungkinkan untuk membawa penumpang hingga 6 orang serta bagasi yang lega khas Van Volkswagen.
ID Buzz diklaim dapat menempuh jarak hingga 430 Km (WLTP) dalam sekali pengecasan. Demi mempermudah penggunaannya, Van listrik tersebut bisa dicas dalam waktu 30 menit saja dari 5 hingga 80 persen.
Penulis: William Surjana
Editor: M Tegar Alhamsyah