Wuling Indonesia Berencana Buat "MAGIC Battery" Secara Lokal

Sumber: SGMW Indonesia

Sluk Bluk Oto -  Belum lama ini, PT SGMW Indonesia selaku APM resmi Wuling Indonesia mengungkapkan rencana kedepannya yang berkaitan dengan pengembangan ekosistem kendaraan EV. Wuling berencana untuk mulai memproduksi baterai EV di Indonesia pada akhir tahun 2024 di dalam negeri.

Rencana tersebut merupakan merupakan wujud nyata dari komitmen jangka panjang Wuling dalam berperan aktif untuk industri otomotif di Tanah Air, sekaligus menawarkan mobilitas masa depan yang lebih aman dan nyaman bagi masyarakat Indonesia.

Liu Yan selaku Marketing Operation Director Wuling Motors.mengungkapkan bahwa baterai mobil listrik yang akan diproduksi lokal tersebut akan dijuluki sebagai MAGIC Battery. Penamaan tersebut tentunya memiliki beberapa alasan yang jelas.

Penamaan MAGIC Battery merupakan singkatan dari beragam aspek yang diaplikasikan pada baterai ini. Dimulai dari ‘M’ yakni Multifunction Unitized Structure Technology, ‘A’ ialah Advanced Cell Safety, G adalah Greater Performance, ‘I’ mewakili Intelligent Management dan terakhir ‘C’ disini untuk Combustion Free.

Secara umumnya, struktur, panel samping, dan lapisan pendingin merupakan 3 komponen yang berbeda. Namun MAGIC Battery milik Wuling mengintegrasikan ketiga bagian ini menjadi satu bagian fungsional, membentuk struktur baterai yang sangat ringan dan berkekuatan tinggi.

MAGIC Battery juga memiliki struktur di dalam sel baterai yang sudah ditingkatkan seperti penggunaan lapisan keramik sebagai konduktor panas yang rendah. Sehingga bisa meminimalisir terjadinya konslet, bocor, penguapan hingga panas berlebih.

Baterai ini memiliki sisi performa yang sudah di improvisasi yang terdiri dari aspek power discharge, penggunaan kapasitas baterai, impedansi fisik, penggunaan siklus baterai yang panjang dan tingkat keamanan tinggi dalam penggunaan, sehingga MAGIC Battery dinilai lebih efisien, lebih ringan, tahan lama, performa baik dan aman.

MAGIC Battery mengandalkan dua sumber pintar untuk memonitor kondisi baterai. Pertama adalah High Precision Battery Management System (BMS) yang dapat memonitor secara real-time. Kedua ialah AI berbasis Cloud bisa memonitor 240 pengawasan keamanan dan lebih dari 80 peringatan bila terjadi kesalahan.


Penulis: William Surjana

Editor: Tim Editor


Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama